Krisna Ady Putra (140213504782) off Kp
Sastra Indonesia/D3 Perpustakaan 2014
Terbitan Pemerintah dan Badan International
Tugas Resume Artikel
PUBLIKASI KARYA MANUSIA
Ledakan informasi yang sangat besar akan membuat manusia
memerlukan waktu yang banyak untuk mempelajarinya, manusia mempunyai naluri
untuk mengkomunikasikan apa yang terjadi pada dirinya apa yang dipikirkan dan
dirasakannya kepada orang lain. dunia penerbitan merupakan hal yang tepat untuk
mempublikasikan sesuatu pada orang lain. dimulai 4.000 SM
saat bangsa sumeria menemukan huruf dan dituliskan pada lempengan tanah liat. dikembangkan alat cetak kayu di cina oleh Pi Sheng dan di korea di temukan huruf-huruf toga.
saat bangsa sumeria menemukan huruf dan dituliskan pada lempengan tanah liat. dikembangkan alat cetak kayu di cina oleh Pi Sheng dan di korea di temukan huruf-huruf toga.
Rogers membagi 4 pembabakan komunikasi manusia antara lain
komunikasi tertulis, komunikasi tercetak, komunikasi telekomunikasi, dan
komunikasi interaktif.
A. NILAI
TAMBAH ISI PENERBITAN
Penerbitan merupakan proses
memberikan nilai tambah atas bahan baku yang dijadikan isi terbitan. nilai
tambah tersebut mencakup (a) nilai etis (b) nilai logis (c) nilai estetis (d)
nilai teleologis/manfaat. nilai tambah isi terbitan tersebut hendaknya menjadi
acuan dalam mempertimbangkan penerbitan.
Hadirnya perpustakaan umum
merupakaan jawaban memenuhi kebutuhan masyarakat yang kurang memiliki kemampuan
untuk membeli buku namun dapat menambah pengetahuannya secara mudah.
B. MAKNA
PUBLIKASI BAGI PERKEMBANGAN PERADABAN
Penerbitan yang mengubah wajah
peradaban tidak lepas dari revolusi besar dunia informasi yakni penemuan mesin
cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1455 yang dipergunakan pertama kalinya
untuk mencetak 200 eksemplar kitab injil. sejarah mencatat 11 tahun setelah
penemuan mesin cetak penerbitan berdiri di Basel, Swiss. sedangkan di Asia
mesin cetak sebetulnya sudah di gunakan sejad abad ke-8, khususnya di China dan
Jepang. di Indonesia sejarah penerbitan buku biasanya dikaitkan dengan politik
kolonial yang mendirikan lembaga penerbitan yang memenuhi kebutuhan lembaga
pendidikan. berdiri tahun 1908 dengan nama commissie
voor de volkslectuur yang kemudian berubah menjadi Balai pustaka , 22 september 1917.
C. PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI DAN MEDIUM PUBLIKASI
Teknologi pencetakan yang makin
mudah dan murah ditopang perkembangan komputer juga melahirkan penerbitan yang
dipersonalisasikan. kemudahan dan kecepatan memindahkan itu tidak lagi
terhalang oleh jarak. perkembangan Teknologi ini pulalah yang membantu para
ilmuan indonesia memperoleh informasi yang mutakhir dalam perkembangan ilmiah.
penerbit-penerbit besar kini sudah pula menerbitkan buku dalam bentuk digital.
kemudian memunculkan fenomena cornucopia,
produksi informasi dan kemudahan distribusi informasi tak terbatas oleh
jarak dan waktu.
KATEGORI PENERBITAN
Mempelajari tipe dan kategori penerbitan yang dilanjutkan
dengan pembahasan kategori penerbitan itu.
A. TIPE
PENERBIT DAN KEBUTUHAN PENGGUNA
Horison dan Hoates menunjukan 7 kebutuhan dan penerbitan
yang dilakukan perpustakaan sebagai berikut:
·
perpustakaan mengetahui bahwa setiap anggota
baru membutuhkan informasi mengenai jenis-jenis layanan perpustakaan.
·
perpustakaan membuat display topik mutakhir
dengan membuat daftar bacaan.
·
menarik perhatian pemustaka dengan menerbitkan
daftar koleksi baru di display.
·
menerbitkan poster di kegiatan tertentu.
·
memutakhirkan informasi dalam bidang ilmu
tertentu dengan menerbitkan ulasan/resensi buku.
·
panduan dalam bentuk terbitan berkala.
·
pustakawan menerbitkan sejarah lokal, pamflet,
kalawarta.
Tipe publikasi yang dikembangkan adalah tipe publikasi yang
berkaitan dengan kebutuhan untuk bisa memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya
pada kustomer perpustakaan. artinya, disini kita kembali mempertimbangkan soal
kepuasan pemustaka, yang kebutuhannya menjadi orientasi tindakan manajemen.
B. PENERBITAN
BERKALA
Penerbitan berkala bisa kita nyatakan sebagai bagian dari
penerbitan serial. istilah penerbitan serial sendiri biasanya digunakan untuk
merujuk pada bahan-bahan “dalam medium apapun diterbitkan dalam judul yang sama
dalam satu urutan ke dalam bagian-bagian, yang biasanya diberi nomor dan muncul
pada selang waktu tertentu”(lihat wikipedia). contoh paling mudah untuk
penerbitan berkala ini adalah majalah dan surat kabar.
C. PENERBITAN
NON-BERKALA
Menurut UNESCO terbitan Non-
Berkala merupakan salah satu karya yang diterbitkan semuanya pada satu waktu
yang sama, yaitu berdasarkan volumenya baik dengan interval waktu yang tak
teratur maupun teratur, namun tetap pada rentan waktu satu tahun atau lebih
(buku tahunan).
Masuk dalam terbitan non-berkala menurut UNESCO, sebagai
berikut :
·
Buku, yang didefinisikan sebagai publikasi
tercetak nonberkala dengan jumlah halaman tidak kurang dari 49 halaman di luar
sampul.
·
pamflet, penerbitan tercetak nonberkala dengan
jumlah halaman tidak kurang dari 5 halaman dan tidak lebih dari 48, diluar
sampul
Penerbitan tersebut dilakukan
sebagai wahana komuniskasi antara perpustakaan dan komunitasnya. Para stakeholder perpustakaan memperoleh
informasi apa yang dilakukan perpustakaan sebagai satu sumber atau pusat
informasi yang penting yang dikembangkan oleh satu sistem sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar