Sabtu, 03 September 2016

Krisna Ady Putra (140213504782) off Kp
Sastra Indonesia/D3 Perpustakaan 2014
Terbitan Pemerintah dan Badan International
Tugas Resume Artikel

PUBLIKASI KARYA MANUSIA
Ledakan informasi yang sangat besar akan membuat manusia memerlukan waktu yang banyak untuk mempelajarinya, manusia mempunyai naluri untuk mengkomunikasikan apa yang terjadi pada dirinya apa yang dipikirkan dan dirasakannya kepada orang lain. dunia penerbitan merupakan hal yang tepat untuk mempublikasikan sesuatu pada orang lain. dimulai 4.000 SM
saat bangsa sumeria menemukan huruf dan dituliskan pada lempengan tanah liat. dikembangkan alat cetak kayu di cina  oleh Pi Sheng dan di korea di temukan huruf-huruf toga.
Rogers membagi 4 pembabakan komunikasi manusia antara lain komunikasi tertulis, komunikasi tercetak, komunikasi telekomunikasi, dan komunikasi interaktif.

A.  NILAI TAMBAH ISI PENERBITAN
Penerbitan merupakan proses memberikan nilai tambah atas bahan baku yang dijadikan isi terbitan. nilai tambah tersebut mencakup (a) nilai etis (b) nilai logis (c) nilai estetis (d) nilai teleologis/manfaat. nilai tambah isi terbitan tersebut hendaknya menjadi acuan dalam mempertimbangkan penerbitan.
Hadirnya perpustakaan umum merupakaan jawaban memenuhi kebutuhan masyarakat yang kurang memiliki kemampuan untuk membeli buku namun dapat menambah pengetahuannya secara mudah.

B.   MAKNA PUBLIKASI BAGI PERKEMBANGAN PERADABAN
Penerbitan yang mengubah wajah peradaban tidak lepas dari revolusi besar dunia informasi yakni penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1455 yang dipergunakan pertama kalinya untuk mencetak 200 eksemplar kitab injil. sejarah mencatat 11 tahun setelah penemuan mesin cetak penerbitan berdiri di Basel, Swiss. sedangkan di Asia mesin cetak sebetulnya sudah di gunakan sejad abad ke-8, khususnya di China dan Jepang. di Indonesia sejarah penerbitan buku biasanya dikaitkan dengan politik kolonial yang mendirikan lembaga penerbitan yang memenuhi kebutuhan lembaga pendidikan. berdiri tahun 1908 dengan nama commissie voor de volkslectuur yang kemudian berubah menjadi Balai pustaka , 22 september 1917.

C.   PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN MEDIUM PUBLIKASI
Teknologi pencetakan yang makin mudah dan murah ditopang perkembangan komputer juga melahirkan penerbitan yang dipersonalisasikan. kemudahan dan kecepatan memindahkan itu tidak lagi terhalang oleh jarak. perkembangan Teknologi ini pulalah yang membantu para ilmuan indonesia memperoleh informasi yang mutakhir dalam perkembangan ilmiah. penerbit-penerbit besar kini sudah pula menerbitkan buku dalam bentuk digital. kemudian memunculkan fenomena cornucopia, produksi informasi dan kemudahan distribusi informasi tak terbatas oleh jarak dan waktu.
KATEGORI PENERBITAN
Mempelajari tipe dan kategori penerbitan yang dilanjutkan dengan pembahasan kategori penerbitan itu.

A.  TIPE PENERBIT DAN KEBUTUHAN PENGGUNA
Horison dan Hoates menunjukan 7 kebutuhan dan penerbitan yang dilakukan perpustakaan sebagai berikut:
·      perpustakaan mengetahui bahwa setiap anggota baru membutuhkan informasi mengenai jenis-jenis layanan perpustakaan.
·      perpustakaan membuat display topik mutakhir dengan membuat daftar bacaan.
·      menarik perhatian pemustaka dengan menerbitkan daftar koleksi baru di display.
·      menerbitkan poster di kegiatan tertentu.
·      memutakhirkan informasi dalam bidang ilmu tertentu dengan menerbitkan ulasan/resensi buku.
·      panduan dalam bentuk terbitan berkala.
·      pustakawan menerbitkan sejarah lokal, pamflet, kalawarta.
Tipe publikasi yang dikembangkan adalah tipe publikasi yang berkaitan dengan kebutuhan untuk bisa memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya pada kustomer perpustakaan. artinya, disini kita kembali mempertimbangkan soal kepuasan pemustaka, yang kebutuhannya menjadi orientasi tindakan manajemen.

B.   PENERBITAN BERKALA
Penerbitan berkala bisa kita nyatakan sebagai bagian dari penerbitan serial. istilah penerbitan serial sendiri biasanya digunakan untuk merujuk pada bahan-bahan “dalam medium apapun diterbitkan dalam judul yang sama dalam satu urutan ke dalam bagian-bagian, yang biasanya diberi nomor dan muncul pada selang waktu tertentu”(lihat wikipedia). contoh paling mudah untuk penerbitan berkala ini adalah majalah dan surat kabar.

C.   PENERBITAN NON-BERKALA
Menurut UNESCO terbitan Non- Berkala merupakan salah satu karya yang diterbitkan semuanya pada satu waktu yang sama, yaitu berdasarkan volumenya baik dengan interval waktu yang tak teratur maupun teratur, namun tetap pada rentan waktu satu tahun atau lebih (buku tahunan).
Masuk dalam terbitan non-berkala menurut UNESCO, sebagai berikut :
·      Buku, yang didefinisikan sebagai publikasi tercetak nonberkala dengan jumlah halaman tidak kurang dari 49 halaman di luar sampul.
·      pamflet, penerbitan tercetak nonberkala dengan jumlah halaman tidak kurang dari 5 halaman dan tidak lebih dari 48, diluar sampul
Penerbitan tersebut dilakukan sebagai wahana komuniskasi antara perpustakaan dan komunitasnya. Para stakeholder perpustakaan memperoleh informasi apa yang dilakukan perpustakaan sebagai satu sumber atau pusat informasi yang penting yang dikembangkan oleh satu sistem sosial.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar